CV SEA Vector Marine Equipment. Selamat Datang di Website CV. SEA Vector Marine Equipment. Kami merupakan perusahaan yang berdiri sejak tahun 2000 bergerak dalam industri Lampu Navigasi, Navigasi Dan Komunikasi, Peralatan Kapal, Signal Light, Sistem Kemudi Kapal, Instrumen Dan Perlistrikan. Kami berada di MGK Kemayoran Lt. GF Blok D7 No.3.
Berikutini adalah langkah langkah уаng harus dilakukan јіkа terjadi kebakaran dі kapal : 1) Bunyikan Fire Alarm yang ada di setiap ruangan kapal. 2) Pastikan crew telah berkumpul dі Muster station. 3) Bentuk tim sesuai muster list untuk pemadaman api. 4) Pastikan letak/ jenis kebakaran untuk memudahkan pemadaman dan jenis alat yg digunakan.
Halseperti ini memang pada dasarnya tidak diinginkan semua pihak yang ada di atas kapal. Karena itulah, setiap pelaut yang ada di Indonesia harus mempunyai sertifikat Advance Fire Fighting atau disebut juga dengan AFF, seputar tata cara dan prosedur untuk memadamkan api tepat di atas kapal dan setiap pelaut harus memahami tentang jenis
DalamSOLAS, telah dirinci peraturan mengenai alat-alat keselamatan di atas kapal seperti Life Saving Appliances (LSA) atau perangkat penyelamat jiwa dan Fire Fighting Appliances (FFA) atau peralatan pemadam kebakaran. Sebagai contoh, dalam aturan SOLAS II-.2 dan III/20.2 masing-masing dijelaskan mengenai standar kondisi alat-alat
Berikutbeberapa peralatan pemadam kebakaran yang diperlukan: 1. Nozzle (nozzle jet , nozzle spray, nozzle variable) Nozzle ini digunakan untuk mengarahakan air yang bertekanan tinggi ke sumber titik api/kebakaran. Nozzle sebagai peralatan pemadam kebakaran yang paling depan ketika memadamkan kebakaran. 2.
soal matematika kelas 1 sd kurikulum merdeka. Cara Pencegahan Kebakaran di Atas Kapal - Pelaut adalah profesi yang bekerja di atas kapal yang mempunyai banyak risiko pekerjaan. Seringkali terdengar berita kecelakaan dan peristiwa dilaut, tak terkecuali adalah kebakaran. Sebuah kebakaran di kapal dapat terjadi karena beberapa hal, dimana didominasi karena kelalaian crew kapal dan ketidaktahuan dalam pencegahan kebakaran itu sendiri. Disini kita akan membahas mengenai cara mencegah api dan kebakaran di kapal, serta alat pencegahan dan pemadam api yang terdapat di >>> Daftar Alat-alat Keselamatan di KapalUnsur Penyebab KebakaranKecelakaan kebakaran merupakan hal berbahaya bagi kapal karena mengakibatkan kerugian bagi awak kapal, shipowner dan lingkungan sekitar. Kebakaran ini bisa terjadi akibat dari kesalahan human factor pada umumnya karena ketidakhati-hatian dan kurangnya perhatian terhadap hal-hal yang kecil. Kebakaran dapat terjadi karena 3 faktor utama yang biasa disebut dengan "segitiga api" yaitu1. Material yang mudah terbakar seperti fuel/ bahan bakar2. Heat Sumber Panas bisa berasal dari api3. OksigenKetiga faktor unsur api tersebut dapat menyebabkan kebakaran di kapal jika semua untur tersebut ada dan terpenuhi. Untuk mencegah terjadinya kebakaran di atask kapal, maka perlu menghilangkan salah satu unsur tersebut baik menghilangkan sumber panas atau menghilangkan oksigen di lingkungan sekitar ataupun menjauhi material yang mudah Kebakaran di KapalKebakaran dapat dikategorikan berdasarkan sumber api yang berasal dari jenis materialnya yaitu1. Kelas A Kebakaran yang bersumber dari kayu, lilin, serta furniture seperti bangku dan meja2. Kelas B Kebakaran yang bersumber dari cairan yang mudah terbakar seperti BBM dan Oli Minyak Pelumas 3. Kelas C Kebakaran yang bersumber dari gas yang mudah terbakar seperti Liquefied Petroleum Gas LPG4. Kelas D Kebakaran yang bersumber dari bahan logam yang mudah terbakar seperti alumunium5. Kelas E Kebakaran yang bersumber dari material yang memiliki tegangan tinggi seperti peralatan listrikAlat Pencegah dan Pemadam Kebakaran di Atas KapalDalam memadamkan kelima jenis kebakaran tersebut, dilakukan beberapa treatment dan alat yang berbeda. Dalam hal mencegah terjadinya kebakaran yang diatas kapal perlu dilakukan dan dipasang beberapa alat yaitu Alat Pendeteksian DetectorAlarmAlat Pemadam1. Alat Pendeteksian DetectorDengan banyaknya ruangan-ruangan diatas kapal, perlu dipasang sebuah alat pendeteksi kebakaran yang berfungsi untuk mengetahui lokasi kebakaran. Alat Pendeteksian detector ini merupakan alat awal dalam mencegah terjadinya permulaan kebakaran diatas kapal. Bila Alat Detektor ini tidak berfungsi akan menyebabkan hal yang fatal bagi crew kapal dan kapal itu sendiri. Alat Pendeteksian ini terhubung dengan alarm dimana ketika terjadinya kemunculan kejadian asap/api maka akan membunyikan alarm dan memberitahukan crew kapal dimana lokasi terjadinya kebakaran. Terdapat 3 jenis detector yang dipasang diatas kapal yaitu 1. Smoke detector biasanya terdapat di engine room, ruang akomodasi, termasuk juga ruang Flame detector biasanya terdapat di ruang engine control room dan di kamar Heat detector biasanya terdapat di tempat pengeringan dan di dapur. Detector lain mungkin tidak akan sesuai jika dipasang ruang AlarmSistem alarm berhubungan dengan alat pendeteksian detector yang terhubung dengan sirkuit-sirkuit elektrik sehingga dapat membunyikan bel alarm. Bel alarm akan berbunyi di ruang-ruang kapal apabila terdapat sumber api atau terjadi kebakaran. Kebakaran yang terjadi di ruangan ruang-ruang lain diatas kapal akan menyebabkan pemberitahuan ke bagian lain dan bel di anjungan kapal akan Alat Pemadam Kebakaran Terdapat 2 alat Pemadam kebakaran berdasarkan jenis dan funsinya yaitu Alat Pemadam Kebakaran Portable dan Fixed Fire Fighting. Alat Pemadam Kebakaran Portable merupakan alat pemadam kebakaran yang dapat dibawa kemana-mana karena ukurannya yang kecil dan menjadi alat pemadam yang pertama kali dapat mampu memadamkan api secara cepat jika seseorang telah melihat sumber api. Alat Pemadam Kebakaran Portable ini merupakan hal yang diperlukan untuk mengatasi kebakaran yang belum terlalu besar apinya. Alat Pemadam Kebakaran Portable ini sering disebut juga dengan APAR Alat Pemadam Api Ringan.Fixed Fire Fighting merupakan alat pemadam kebakaran yang terpasang pada sistem yang berada di kapal. Sistem pemadam kebakaran ini menggunakan pompa pemadam dan digunakan apabila APAR tidak dapat digunakan untuk mengatasi kebakaran yang - Jenis Alat Pemadam Kebakarana. Alat Pemadam Kebakaran Portable Ada 4 jenis Alat Pemadam Kebakaran Portable yang biasanya digunakan di kapal yaitu Soda-acid Asam-soda, foam busa, dry powder bubuk kering, dan carbon dioxide extinguishers gas karbon dioksida.1. Soda-acid extinguishers Jenis APAR yang berisikan larutan sodium bikarbonat dan banyak ditemukan di ruang Foam extinguishersTerdiri dari dua macam yaitu a. Foam extinguishers-chemicalJenis APAR dengan isi campuran cairan sodium bikarbonat dan alumunium sulfat yang menghasilkan reaksi tekanan tinggi dari tabung sehingga mendesak busa foam keluar dari tabung ketika Foam extinguishers-mechanicalJenis APAR yang dibagian terluar dari tabung berisikan air dan tabung sentralnya terdapat gas karbon dioksida dan cairan busa. APAR jenis ini banyak ditempatkan pada tempat-tempat yang memiliki cairan yang mudah Dry powder bubuk keringJenis APAR Dry powder berisikan bubuk sodium bikarbonat pada bagian tabung lapis terluarnya. APAR jenis ini dapat digunakan di berbagai macam penyebab kebakaran dan biasanya berada di sekitar peralatan listrik di kamar mesin dan di beberapa ruang Carbon dioxide extinguishers CO2APAR jenis ini memiliki tabung pelapis yang digunakan untuk menyimpan cairan karbon dioksida bertekanan rendah. Biasanya APAR Jenis CO2 banyak ditempatkan di kamar mesin dan tempat perlengkapan. Namun jangan menaruh APAR di ruang akomodasi serta di ruang crew karena jika dipakai dapat menyebabkan bahaya kepada crew kapal dan penumpang Fixed Fire FightingFixed Fire Fighting ini merupakan alat terpasang pada kapal yang terintegrasi sebagai suatu sistem untuk mengatasi kebakaran diatas kapal. Berikut adalah komponen-komponen terkait dengan Fixed Fire Fighting di atas Fire mainSistem pemadam kebakaran pada kapal menggunakan air laut sebagai sumbernya. Air laut dimasukan melalui Seachest dengan pompa pada kamar mesin ke dalam sistem pemadam kebakaran. Jumlah dan kapasitas yang diperbolehkan, semuanya sudah diatur dalam peraturan. Pompa darurat digunakan untuk memadamkan api juga ditempatkan di kamar mesin. Di setiap sistem pengeluaran pemadam kebakaran terdapat valve yang terdapat di sekeliling kapal. Selang air akan dihubungkan dengan nozzle penyeprotan untuk digunakan dalam memadamkan api dengan Automatic Water Spray SprinklerAutomatic Water Spray atau biasa disebut dengan sprinkler menyediakan sistem pemadam kebakaran di lokasi-lokasi tertentu. Sprinkler biasa digunakan di ruang akomodasi termasuk juga di kamar mesin. Ruang akomodasi harus dipasang alat pendeteksi dan sprinkler yang digunakan untuk memadamkan api. Di bagian kepala pada alat ini ditutupi oleh semacam kaca yang berisikan cairan, yang dapat mengembang secara cepat ketika terkena panas api. Saat panas dari api menyebabkan cairan tadi mengembang, maka penutup kaca tadi akan pecah. Hal tersebut kemudian akan menyemprotkan air yang berasal dari sistem pemadam api. Sistem pemadam ini berisikan air laut. Air laut ini ditampung pada tangki air yang diberi tekanan udara yang cukup tinggi. Sistem pemadam ini terus diisi oleh air segar dengan tujuan untuk mengurangi efek Foam SystemsFoam systems Sistem penyemprot busa dibuat dengan sistem kebutuhan yang ada di kapal dengan mempertimbangkan beberapa area yang harus dicakup. Pada sistem pemadam foam ini terjadi pencampuran air dan busa di dalam tempat tertutup yang diukur dengan automatic inductor unit. Busa hasil pencampuran dengan air tadi akan disalurkan ke tangki penampung untuk bisa digunakan nantinya. Tangki penampung busa tersebut harus dilindungi oleh penutup. Hal ini bertujuan agar isi di dalam tangki penampung dapat terlindungi dari keadaan lingkungan luar yang buruk. Cara pengoperasian foam systems ini dengan membuka dua valve yang saling terhubung, kemudian pompa pemadam akan Carbon Dioxide FloodingSistem carbon dioxide flooding digunakan dengan memberikan karbon dioksida CO2 ke ruangan yang terjadi kebakaran. Gas karbon dioksida CO2 disimpan dalam tabung dalam bentuk cairan dengan tekanan rendah. Jumlah tabung yang dibutuhkan tergantung pada volume ruangan. Secara umum sistem CO2 digunakan untuk melindungi cargo room dan engine room. Sebelum gas dibuang, harus dipastikan bahwa tidak ada orang dalam ruangan dan ruangan harus kedap udara sehingga tidak ada oksigen yang masuk. Komponen Fixed Sistem Pemadam Kebakaran Fire FightingTerdapat beberapa alat utama dan alat pendukung pada sistem fixed fire fighting diantaranya adalahSea ChestPipa utamaPipa cabangPompa fire fightingHydrantsFire HosesSprinklea. Sea Chest Kotak LautSeachest atau kotak laut merupakan bagian dari lambung kapal yang berfungsi sebagai tempat masuknya air laut ke dalam kapal untuk kebutuhan tertentu, salah satunya untuk sistem fire fighting kapal. b. Pipa UtamaPipa utama berfungsi untuk mengirimkan dan melayani sirkulasi air laut pada kamar mesin dan ruang Pipa CabangPipa cabang berfungsi sebagai support pipa utama dalam mengirim dan melayani sirkulasi air laut, termasuk juga mengatasi khusus pada ruang kompartemen Pompa Fire FightingPompa fire fighting berfungsi untuk mensirkulasikan air laut dari sea chest ke sprinkler dan hydrant yang ada di kapal melalui pipa utama dan pipa cabang. Spesifikasi pompa yang digunakan harus sesuai dengan kebutuhan dan jumlah dari pompa ini harus > 1. Apabila pompa pertama tidak dapat digunakan, maka pompa 2 dapat digunakan sebagai cadangannya. Jenis pompa pada sistem fire fighting adalah jenis pompa HydrantsHydrants sebagai sumber distribusi air laut terletak di main deck. Jarak peletakkan Hydrant tidak lebih dari 25 meter antara satu hydrant dengan yang lainnya dengan pertimbangan untuk memudahkan crew kapal dalam menggunakannya ketika terjadi hydrant terdiri dari 1. Wet Riser System berisikan air dengan tekanan yang selalu dijaga dengan tekanan yang relatif Dry Riser System tidak berisikan air bertekanan. Air akan ada secara otomatis jika valve selang kebakaran Fire HosesFire Hoses adalah selang yang digunakan pada sistem pemadam kebakaran kapal yang berfungsi sebagai saluran yang mendistribusikan air. Berdasarkan SOLAS Chapter II Reg. maka persyaratan dari Fire Hoses adalah1. Fire Hoses dibuat dari bahan yang tidak mudah rusak dan dapat menjangkau ruangan yang Setiap Fire hoses dilengkapi dengan nozzle dan Fire hose mempunyai panjang minimal 10 m, namuntidak lebih dari 15 m di engine roomtidak lebih dari 20 m di ruangan lain dan main decktidak lebih dari 25 m kapal dengan lebar 30 mKetentuan jumlah untuk fire hosesKapal ≥ 1000 GT jumlah tidak boleh < dari 5 buah dan 1 buah selang kebakaran pada setiap 30 m. 2. Untuk kapal ≤ 1000 GT jumlah tidak boleh < dari 3 SprinkleDischarge air laut untuk memadamkan kebakaran yang terletak pada deck house 5 liter/menit yang peletakannya disesuaikan dengan pembagian ruangan – ruangan akomodasi pada masing – masing dek. Peralatan ini sangat peka terhadap perubahan temperature.
Fire extinguisher for ship Kebakaran pada kapal adalah suatu hal yang harus dihindari, karena kita tahu kebakaran di kapal dapat menyebabkan hal yang fatal, baik bagi keselamatan pelayaran maupun keselamatan anak buah kapal. Usaha-usaha untuk memadamkan kebakaran dapat digolongkan sebagai berikut Pencegahan yang bertujuan mencegah terjadinya kebakaran. Usaha-usaha aktif yang bertujuan memadamkan api. Berbagai usaha pencegahan kebakaran, sudah dipikirkan pada waktu kapal direncanakan, termasuk susunan dan penempatan peralatannya yang sudah ditentukan oleh Biro Klasifikasi. Pemadam api secara aktif yaitu pemadaman api secara langsung dengan memakai peralatan pemadam kebakaran dan sistem pipa pemadam kebakaran. Sistem pipa ini juga dihubungkan dengan sea chest sebagai lubang pengisapan air laut. Yang termasuk peralatan pemadam kebakaran adalah pengumpil, pengait, kapak api, goni, pasir, alat pemadam api tangan dan lain-lain. Tujuan dari sistem pemadam kebakaran di kapal adalah untuk mencegah timbulnya kebakaran, karena air laut tersedia banyak dan hasilnya cukup memuaskan, oleh karena itu air merupakan alat pemadam kebakaran utama di kapal. Sistem ini dipakai untuk memadamkan kebakaran di kapal, kecuali yang terbakar adalah batu bara, minyak atau peralatan listrik. Sistem yang dipakai adalah sistem pemadaman sentral dan dengan melalui pipa tembaga atau pipa yang di galvanis dengan diameter 50 sampai 100 mm disalurkan ke tempat yang ditentukan. Pihak perusahaan pelayaran harus lihai melihat peralatan pemadam kebakaran di kapal apakah sudah tersedia di kapal atau belum karena terjadinya kebakaran di kapal tidak bisa di prediksi.
Perlengkapan keselamatan safety equipment adalah semyua peralatan keselamatan yang hanya digunakan pada keadaan darurat menyangkut keselamatan manusia dan/atau kapal. Jumlah, jenis dan kelengkapan perlengkapan keselamatan telah diatur oleh dalam peraturan keselamatan yang mengacu pada ketentuan Intergovernmental Maritime Organization IMO melalu SOLAS 1974. Peraturan ini berlaku untuk semua kapal baik yang sedang berlayar, berlabuh, menangkap ikan, bersandar dan docking. Peralatan ini wajib ada di atas kapal dengan jumlah yang cukup sesuai ketentuan yang berlaku dan disyahkan oleh yang keselataman adalah semua peralatan yang digunakan bagi para awak kapal life jacket, immersion suit untuk meninggalkan kapal abandon ship jika kapal dinyatakan bahaya oleh Nakhoda termasuk sekoci penolong, life raft, dan rakit penolong. Perlengkapan keselamatan ini wajib ada di kapal dan ditempatkan di tempat-tempat yang mudah dijangkau dan diluncurkan dari Jaket PenolongJaket penolong Life Jacket; adalah jaket khusus yang dilengkapi peralatan mengapung dan isyarat peluit yang dipakai oleh perorangan. Jumlahnya paling sedikit satubuah untuk satu orang atau menurut ketentuan yang jacket jaket penolongB. Pelampung PenolongPelampung penolong Life Ring adalah alat apung yang digunakan misalnya untuk menolong orang jatuh kelaut. Alat ini dipasang di masing-masing lambung kapal, mudah dijangkau, tidak boleh diikat. Salah satu dari sejumlah pelampung yang dipasang di masing- masing lambung kapal harus dilengkapi dengan tali dan lampu isyarat yang dapat menyala secara otomatis biasanya di pasang disamping kamar kemudi.Pelampung Penolong dan lampu apung yang dapat menyala sendiri C. Life RaftLife Raft adalah alat apung yang dapat mengapung dengan sendirinya. Alat ini digunakan saat kapal benar-benar semua awak kapal harus meninggalkan kapal tenggelam atau terbakar. Alat ini dipasang di masing- masing lambung kapal dengan penataan khusus yang dapat diluncurkan dengan mudah atau terlepas dengan sendirinya. Jumlah dan kapasitasnya life raft di masing-masing lambung kapal harus mampu menampung seluruh awak kapal atau mengacu pada aturan yang berlaku. Life raft harus selalu diperiksa dan diganti isinya oleh ahlinya dan disyahkan oleh yang life raft di kapalLife raft dan kelengkapannyaD. Rakit PenolongRakit Penolong; adalah apung keselamatan yang juga diwajibkan ada di atas penolongE. Sekoci PenolongSekoci Penolong life boat, adalah alat apung yang digunakan dalam untuk meninggalkan kapal. Sekoci ini dilengkapi mesin, perlengkapan penunjang kehidupan, navigasi, dan komunikasi. Sekoci ini ditempatkan pada dewi-dewi davit dan harus dapat diluncurkan baik secara mekanis maupun Penolong dan dewi-dewi davit sistem gravitasiSekoci Penolong tertutup totally enclose life boat , adalah alat apung yang digunakan dalam untuk meninggalkan kapal. Sekoci ini dilengkapi mesin, perlengkapan penunjang kehidupan, navigasi, dan komunikasi. Sekoci ini ditempatkan pada dewi-dewi davit meluncur otomatis, dimana awak kapal masuk ke sekoci sebelum sekoci penolong tertutupF. Perlengkapan Pemadam KebakaranPerlengkapan pemadam kebakaran fire fighting equipment terdiri peralatan pemadam kebakaran yang wajib ada di atas kapal sesuai ketentuan peraturan keselamatan kapal. Jumlah dan penempatannya telah ditata oleh perancang kapal naval architect dan disyahkan oleh yang berwenang. Perlengkapam pemadam kebakaran meliputi peralatan pemadaman kebakaran yang diaibatkan oleh kebakarn kayu, kebakaran minyak, dan kebakaran listrik.Alat Pemadam Kebakaran Fire extinguiser yang mampu memadamkan kebakaran yang diakibatkan oleh, terbakarnya kayu, listrik dan minyak, bai secara sendiri-sendiri maupun sekaligus atau yang dikenal dengan pemadam kekaran tabung ABC. Selain itu juga harus juga tersedia selang pemadam kebakaran dan international shore Pemadan Kebakaran TabungSumber Supardi Ardidja. Kapal Penangkap Ikan. Sekolah Tinggi Perikanan Teknologi Penangkapan Ikan. Jakarta. 2007Semoga bermanfaat...
Cahaya yang dihasilkan dari api yang memiliki frekuensi flicker dengan karakteristik sekitar 25Hz. Dengan detector api flame detector tersebut, spektrum di kisaran infra merah atau ultra violet tersebut dapat dipantau untuk dapat memberikan alarm. Kebakaran yang disebabkan oleh minyak umumnya tidak akan mengeluarkan asap dan jenis sensor ini lebih banyak dipakai di kapal, terutama pada tempat-tempat yang dekat dengan peralatan penanganan bahan bakar atau boiler, hal ini untuk memberikan peringatan dini. Pada pemeriksaan surveyor ini harus dilakukan uji fungsi. Lebih lanjut flame detector merupakan salah satu alat instrument berupa sensor yang dapat mendeteksi nilai instensitas dan frekuensi api dalam suatu proses pembakaran, dalam hal ini pembakaran dalam boiler pada pembangkit listrik tenaga uap. Flame detector dapat mendeteksi kedua hal tersebut dikarenakan oleh komponen-komponen pendukung dari flame detector tersebut. Cara kerja flame detector mampu bekerja dengan baik untuk menangkap nyala api untuk mencegah kebakaran. Umumnya cara kerja flame detector untuk mengidentifikasi / mendeteksi api dengan menggunakan metode optik seperti ultraviolet UV, infrared IR spectroscopy dan pencitraan visual flame. Cara kerja flame detector dirancang untuk mendeteksi penyerapan cahaya pada panjang gelombang tertentu, yang memungkinkan alat ini untuk membedakan antara spectrum cahaya pada api dan sumber alarm palsu. Selanjutnya Alarm palsu yang dimaksud yang disebabkan oleh adanya petir, radiasi dan panas matahari yang memungkinakan mengaktifkan flame detector. Namun dengan berkembangnya teknologi cara kerja flame detector lebih pandai dalam menangkap percikan api yang dapat menyebabkan kebakaran. Cara kerja Flame detector pada abad ini dirancang dengan sistem delay selama 2-3 detik pada detektor ini sehingga mampu mendeteksi sumber kebakaran lebih dini dan memungkinkan tidak terjadi sumber alarm palsu.
Fire Drill adalah latihan menghadapi keadaan darurat di kapal yang disebabkan oleh kebakaran atau ledakan. Contoh Drill disimulasikan adanya insiden di kapal sehingga semua crew wajib mengambil tindakan sesuai dengan tugasnya yang terdapat pada muster SOLAS, jadwal fire drill harus dilakukan sebanyak 1 kali dalam sebulan dan semua crew harus berpartisipasi dan memahami dengan baik tentang cara menghadapi kebakaran dan memadamkan api dengan tepat dan cepat. Alat dan perlengkapan yang digunakan dalam adalah semua perlengkapan yang berhubungan dengan Fire Fighting equipment yaitu alat-alat yang dipergunakan dalam menghadapi kebakaran. Setiap crew wajib memahami fungsi dan cara penggunaan FFE tersebut. Contoh Skenario Berikut ini adalah contoh skenario simulasi fire drill di atas kapal"FIRE IN GALLEY"1435 Hrs General emergency alarm and followed by announcement on System “THIS IS A DRILL 3 times” Fire in galley. All crew assemble at the muster station. 1437 Hrs Crew Mustered and head count was taken, reported to bridge all were present. All crew duties discussed according to the muster list and plan of action briefed. 1440 Hrs Technical team shut off fuel tank. Isolate emergency switchboards, Shut compressed air line from engine room supply. Support party and attack party close doors and shut all mechanical/natural ventilators. Support Party prepared SCBA set, fireman outfit, portable CO2 extinguishers, and 2 sets of hoses. Support team also prepared First aid kit and stretcher. Emergency fire pump started by technical team for boundary cooling and Foam pump started for the fixed foam firefighting system. 1445 Hrs Urgency message Simulation carried out. Company CSO/DPA, Charters Informed Simulation Only. Urgency message sent on VHF. 1449 Hrs Bosun and AB don firemen suit, checked heat on the weather tight door reported to bridge before entering space and started fighting by Portable CO2 extinguishers. Boundary cooling in progress by using hose nozzle in Fog type by the support team. 1455 Hrs Constant communication with bridge regarding the situation was maintained. Fire was successfully extinguished by Emergency team using CO2 extinguishers lead by Chief Officer. Support Team headed by third Officer was standing by with medical equipment and ready to render first aid assistance anytime if needed. No casualty reported. 1500 Hrs Zone 4 Alarm Detection, Portable CO2 extinguisher, Hose 20 metre in Length, fire hydrant at 1 st deck. SCBA set, Fireman Outfit, First Aid Kit, fireman walkie-talkie checked and found in good Condition. De-briefing and short training session carried out by Chief Officer on FFE to use and methods for extinguishing and fighting Electrical Fire onboard. Third Officer gave training on SCBA set, Firemen Outfit and explained the maintenance to carry out for firefighting equipment. 1510 Hrs Dismissal alarm sounded. Perlengkapan dan AlatDalam melaksanakanlatihan ini di kapal tentu menggunakan perlengkapan yang sesuai. Perlengkapan dan alat yang digunakan adalah sebagai Fire Hydrant Adalah alat pemadam kebakaran dengan menggunakan air sebagai medianya pada tekanan tertentu untuk menjangkau titik-titik api. Hydrant berupa system di atas kapal yang memiliki line tersendiri dan pompa untuk memompa air hingga ke hydrant valve. Di kapal dikenal sebagai Hydrant Box yang isinya seperti Nozzle, Hose, Coupling Hose dan Fire HosesHose adalah peralatan yang merupakan selang penghubung antra hydrant pillar dan Nozzle. Hose dirancang untuk menahan tekanan air yang cukup besar atau 17 Bar dan dapat menyalurkan air ke Nozzle dengan tembakan pada jarak yang jauh. Setiap Hydrant di kapal harus dilengkapi 1 hose yang kedap terhadap air dan siap digunakan setiap waktu. Oleh karena itu peralatan ini harus diperiksa dan dirawat secara rutin oleh third NozzleNozzle adalah alat yang dipasang di ujung hose sebagai alat untuk mengatur mengarahkan keluarnya air dari hose. Alat ini dapat digunakan untuk mengatur kualitas air yang keluar serta untuk mengatur jarak jangkauan air terhadap titik api. Jenis Nozzle ada beberapa macam seperti nozzle jet, nozzle spray, dan nozzle SCBASelf Contained Breathing Apparatus SCBA adalah alat yang berfungsi untuk membantu pernapasan ketika kita sedang memadamkan api sehingga sekalipun kebakaran dalam ruang tertutup tanpa oksigen, petugas pemadam dapat bernapas dengan bebas. Selain itu asap tebal yang dihadapi tidak akan membahayakan petugas pemadam kebakaran karena adanya SCBA yang digunakan. Namun alat ini memiliki keterbatasan waktu penggunaannya sehingga sebelum oksigen habis dalam tabung SCBA, petugas pemadam harus ssecepatnya meninggalkan ruang dan asap tebal pada lokasi kebakaran untuk menghindari kekurangan oksigen. Setiap melaksanakan Fire drill di kapal SCBA harus diperiksa kelayakannya sebelum digunakan seperi keadaan hose, mask, Pressure Oksigen dalam Cylinder dan bagian EEBDEmergency Escape Breathing Device EEBD adalah alat yang berfungsi sebagai alat bantu pernafasan untuk melarikan diri dari ruang yang dipenuhi udara beracun. EEBD memiliki fungsi seperti SCBA yaitu sebagai penyedia oksigen. Namun, EEBD tidak dapat digunakan ketika memadamkan api tetapi EEBD hanya dipergunakan untuk melarikan diri dari ruang tanpa oksigen ke ruang yang aman. EEBD bukan hanya digunakan dalam Fire drill namun juga digunakan dalam latihan lainnya seperti latihan memasuki ruang tertutup6. Fireman OutfitFireman Outfit adalah pakian yang digunakan oleh crew yang menjadi petugas pemadam kebakaran. Alat ini terdiri atas baju, celana, sarung tangan dan sepatu yang tahan terhadap api dan panas. alat ini harus digunakan dengan lengkap dan cara memakainya pun harus tepat dan cepat. Selain itu, Fireman Outfit dilengkapi juga dengan helm atau penutup kepala yang memiliki lapisan kaca bening dan tahan terhadap api. Alat lainya yang harus dibawa adalah axe dan torch Fireman Walkie-talkieWalkie-talkie adalah radio yang digunakan untuk berkomunikasi dalam situasi kebakaran baik stuasi latihan maupun benar-benar situasi marah bahaya. Radio ini memang dirancang secara khusus untuk dibawa oleh petugas pemadam kebakaran yang digunakan bersamaan dengan fireman outfit sehingga terlindungi dari api atau First Aid KitFirst Aid Kit adalah kotak di atas kapal yang berisi alat alat untuk menangani crew yang terluka. First Aid Kit disediakan disetiap tempat di kapal yang dianggap sebagai tempat yang mudah dijangkau dan cepat untuk digunakan dalam melakukan penanganan terhadap korban seperti luka bakar, luka benturan dan Tim DrillDalam mengadakan pelatihan ini di kapal maka setiap crew dipersiapkan dalam beberapa tim. Berdasar pada muster list, crew dibagi menjadi beberapa tim yaitu control party, support party, emergency party dan technical party adalah tim yang mengendalikan atau memberi komando terhadap crew untuk melakukan tindakan sesuai dengan prosedur yang telah ditentukan. Control Party dipimpin oleh Nakhoda kapal dan biasanya didampingi oleh second Officer. Posisi control party berada di atas bridge ketika dalam situasi kebakaran dan juga selalu dibantu oleh satu juru mudi yang bertugas memegang kemudi. Sedangkan second Officer dalam hal ini bertugas untuk membunyikan alarm dan mensimulasikan pengiriman berita distress melalui alat party adalah tim yang bertujuan untuk mengontrol kebakaran dan menentukan langkah cepat dalam penanganan pemadaman api. Emergency tim biasanya dipimpin oleh chief officer dan beranggotakan beberapa crew kapal lainnya yang terdiri atas crew deck dan engine party adalah tim yang membantu emergency party dalam menyiapakan semua alat-alat kebakaran yang akan digunakan. Support party biasanya dipimpin oleh mualim 3 karena dianggap lebih familiar terhadap perlengkapan FFE seperti letak, lokasi dan cara penggunaannya secara party adalah tim bertugas untuk melakukan penanganan secara teknis cara pengoperasian dan sejenisnya. Technical party biasanya dipimpin oleh Chief Engineer dan beranggotakan beberapa engine crew. Demikianlah artikel tentang contoh skenario fire drill di kapal yang dapat menjadi acuan para sobat pelaut baik dalam mengaplikasikannya di kapal maupun ketika membuat laporan sebagai monthly report.
fire fighting equipment di kapal